Kabupaten Tangerang – Puluhan baliho Maesyal-Intan di wilayah Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya dirusak secara serentak. Diduga, peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/7) malam oleh orang yang tidak dikenal.

Dalam kejadian tersebut, Pengamat menilai peristiwa itu menunjukan adanya kepanikan dari lawan politik.

Relawan Maesyal-Intan yang bernama Rahmat mengatakan, bahwa Jumat (19/7) malam, terjadi pengerusakan terhadap baliho-baliho Maesyal-Intan diwilayah Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya. Namun, Rahmat mengaku belum mengetahui pelaku dari pengerusakan baliho tersebut.

“Ada puluhan yang telah dirusak, kurang lebih mencapai 20 baliho. Diwilayah Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya. Pelakunya belum diketahui siapa,” kata Rahmat kepada wartawan, Sabtu (20/7).

Menurut Rahmat, perusakan baliho-baliho itu merupakan tindakan tidak terpuji. Bahkan, apabila dikaitkan dengan lawan politik sekalipun, itu merupakan tindakan yang sangat kuno. Dirinya menegaskan, akan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib.

“Tentu itu, tindakan yang sangat tidak terpuji, dan kuno. Kami akan melaporkan hal tersebut, kepada pihak yang berwajib,” katanya.

Ditempat terpisah, Relawan Rudi Maesyal (RUMASYA), Jayadie Uje menambahkan, tindakan perusakan baliho atau APK yang terjadi di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya tentu tidak baik. Hal itu, menunjukan kualitas demokrasi yang tidak sehat.

“Tentu tidak bagus dan tidak sehat. Seharusnya, meski beda pilihan dan dukungan, kita tunjukan demokrasi yang baik dan sehat. Mari kita perjuangan dukungannya masing-masing, tanpa harus merusak,” katanya.

Jayadie mengimbau, kepada barisan ataupun seluruh simpatisan Maesyal-Intan untuk tidak terpancing terhadap perilaku orang tidak bertanggung jawab yang telah merusak baliho-baliho Maesyal-Intan di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya.

“Saya mengimbau kepada teman-teman untuk tidak terpancing, oleh perbuatan orang tidak bertanggung jawab itu. Dalam perusakan baliho Maesyal-Intan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi mengatakan, adanya tindakan perusakan baliho Maesyal-Intan secara serentak di wilayah Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang jaya tentunya, ada hubungan dengan lawan-lawan politik Maesyal sendiri.

Menurut Jandi, pengerusakan terhadap baliho Maesyal-Intan, menggambarkan adanya kepanikan dari lawan-lawan politik di Pilkada Kabupaten Tangerang. Karena, saat ini dukungan terhadap Maesyal-Intan terus menguat. Baik dari Parpol, masyarakat, dan perkumpulan atau organisasi.

“Tentunya, hal ini membuat lawan-lawan politik semakin panik. Dan biasanya orang panik akan melakukan apa saja untuk meskipun, merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Bahkan, hingga terlihat kehilangan akal sehatnya,” tegasnya.

Selain itu, Jandi juga menilai. Lawan-lawan politik Maesyal-Intan terlihat kalah secara popularitas dan tidak mampu bersaing secara sehat. Sehingga, mampu melakukan hal-hal yang terbilang negatif untuk menyerang Maesyal-Intan. Maka, Jandi menilai lawan-lawan Maesyal-Intan terbilang arogan memiliki kualitas yang rendah.

“Lawan sebelah sepertinya kalah popularitas, khusunya yang memiliki basis masa di Sindang Jaya. Selain itu, kualitas mereka juga terlihat rendah, karena menggunakan cara-cara yang arogan dan premanisme. Cara-cara perusakan ini tentu seperti tindakan destruktif,” tukasnya.

(rls)