Kabupaten Tangerang, Matapantura.id – Hari Raya Idul Fitri selalu disambut masyarakat khususnya umat muslim dengan suka cita. Namun demikian, momen tersebut dibeberapa daerah memiliki tradisi khas masing-masing.

Masyarakat di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, memiliki tradisi khas jelang Idul Fitri yaitu nganteuran yakni kebiasaan mengantarkan hidangan lebaran kepada sanak, keluarga, saudara.

Nganteuran dalam bahasa Sunda memiliki arti mengantar. Hal itu dilakukan secara turun temurun yang menjadi tradisi khas masyarakat Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Ustad Damanhuri yang kerap disapa Abah Maman Kedung Dalem, Kecamatan Mauk menerangkan, bahwa nganteuran dilakukan satu atau dua hari sebelum datangnya Idul Fitri. Tak hanya jelang Ramadan, bahkan sebelum Idul Fitri tradisi itu di lakukan masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Biasanya tuh orang-orang sini (Kedung Dalem) sebelum lebaran pasti saling berbagi makanan kepada yang lebih tua dalam keluarga. Masyarakat akan saling mengantarkan makanan yang wadahnya berupa rantang susun tradisional,” terangnya kepada awak media, Selasa 9 April 2024.

Ia melanjutkan, nganteuran biasanya dilakukan oleh anak yang sudah berkeluarga, kemudian mengantarkan makanan ke orang tuanya, keluarga lebih tua, dan tetangga.

“Jadi tradisi seperti ini tuh yang dinamakan nganteuran yang memiliki makna silaturahmi dan saling berbagi. Isi dari pada rantang susun itu lauk pauk, nasi, kue, sayur dan sebagainya, semampunya sih kalau gak ada juga tidak di paksakan karena kondisi ekonomi orang-orang berbeda,” jelasnya.

Ia menuturkan, semua tradisi dan perayaan sambut Idul Fitri tersebut telah dilakukan sejak dulu dan masih lestari hingga saat ini.

“Ya ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki dan nikmat yang gak terhitung, juga kita semua berhasil melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Pastinya semua merayakan lebaran dengan penuh kebahagiaan,” tuturnya.

(Bandi)