Matapantura.id, Tangerang – Rencana revitalisasi pasar mauk yang akan segera dilaksanakan menuai kekecewaan para pedagang lantaran ketetapan harga kios yang terlalu tinggi serta penampungan sementara yang kurang strategis dan memberatkan para pedagang pasar mauk.
Asnawi selaku ketua paguyuban pasar Mauk mewakili para pedagang menyampaikan, bahwa pihak pemerintah Kecamatan Mauk agar bisa menjadi penengah dalam permasalahan yang sedang terjadi saat ini.
“Alhamdulillah hari ini saya bertemu dengan Khalid Mawardi selaku Camat Mauk, pertama kami silaturahmi dan yang kedua membahas tentang revitalisasi pasar mauk,” ucapnya kepada awak media.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan bahwa silaturahmi tersebut membahas tentang mahalnya harga sewa kios yang diberikan oleh pihak Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR).
“Mengingat kembali harga yang ditetapkan oleh pihak perumda itu bagi para pedagang sangatlah mahal, karena ekonomi saat ini sedang lesu. Maka kami meminta harga diturunkan lagi,” tuturnya.
Lanjutnya, ia juga mengatakan pihaknya dan para pedagang tidak menolak adanya revitalisasi pasar mauk, tetapi hanya saja masalah harga yang mahal.
“Pada intinya kami para pedagang meminta harga diturunkan kembali, agar semuanya mampu membayar dan juga berjualan. Selain itu, kami pun meminta revitalisasi pasar mauk ini di kaji ulang, karena bagi kami belum ada titik temu yang memuaskan,” katanya.
Menurutnya, revitalisasi pasar mauk apabila tidak dilakukan dengan transparan akan selalu muncul tanda tanya kepada para pedagang.
“Jadi selain mengkaji ulang terkait harga kios, kami juga inginkan adanya keterbukaan terkait revitalisasi pasar mauk nanti, agar semua pedagang dan masyarakat bisa mengetahui sedetail-detailnya,” bebernya.
“Kami berharap pihak pemerintah Kecamatan bisa mempertemukan kami dengan pihak perumda, agar apa yang hendak kami sampaikan ini bisa dibahas atau dimusyawarahkan bersama para pedagang lainnya,” tukasnya.
Sementara itu, Khalid Mawardi selaku Camat Mauk menjelaskan bahwa pihaknya berada di posisi tengah – tengah, semua aspirasi para pedagang di tampung dan disampaikan kepada pihak Perumda NKR.
“Ya awalnya itu yang datang terlebih dahulu kan pihak Perumda NKR silaturahmi kesini, pihaknya menyampaikan bahwa akan ada giat revitalisasi pasar mauk. Kemudian ada juga dari pihak paguyuban pasar mauk yaitu ketuanya Asnawi, pihak paguyuban datang mewakili para pedagang agar harga sewa kios itu diturunkan,” jelasnya.
Untuk itu, kata Khalid, dirinya akan menyampaikan aspirasi paguyuban pasar mauk kepada pihak Perumda NKR.
“Biar bagaimanapun caranya, agar ada titik terang bersama, saya sampaikan aspirasi tersebut kepada pihak perumda, jadi mudah mudahan ada solusi yang terbaik,” ujarnya.
(Bandi Badut)