Matapantura.id, Tangerang – Sejumlah warga Kampung Pondok Kulon Rt 01/01, Kelurahan Pakuhaji, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, bertakziah ke rumah Janur (45) yang sedang terkena musibah atas kepergian istrinya Siti Samsiyah (42), pada pukul 15:15 WIB, Kamis (15/6/2023) sore.
Hal itu dikatakan oleh Boby S warga Pondok Kulon, bahwa dirinya bersama masyarakat sangat perihatin dengan kondisi Janur dan keluarganya. Apalagi saat ini sedang ditimpa musibah kematian.
“Sebelumnya saya ucapkan turut berduka cita atas kepergian Siti Samsiyah (42) istri dari bapak Janur, almarhumah meninggal dunia pada hari Kamis tanggal 15 Juni 2023 pukul 15:15 WIB sore. Dan saya sangat sedih melihat kondisi keluarga bapak Janur yang saat ini sedang membutuhkan bantuan dari pihak manapun,” kata Boby S kepada Matapantura.id, Kamis (15/6/2023).
Lanjutnya, ia juga menyampaikan bahwa Janur merupakan warga yang kurang mampu, sehingga dalam proses pemakamannya pun hingga tahlilan nanti melalui gotong royong swadaya masyarakat.
“Ini memang sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong dengan sesama. Namun demikian, ketika ada warga yang sedang tertimpa musibah seperti ini, sosok para pemimpin wilayah baik itu Kelurahan maupun Kecamatan sangat dibutuhkan untuk datang bertakziah ke warga yang sedang berduka,” ucapnya.
Selain itu, kata Boby, kondisi rumah Janur pun yang sudah reyot itu seakan-akan tidak ada perhatian juga dari pihak pemerintah Kelurahan dan Kecamatan Pakuhaji.
“Ya semua warga juga sudah melihat kondisi keluarga bapak Janur dan rumahnya yang tidak layak huni itu mau roboh, posisi rumah juga sudah miring ke kanan, bahkan hampir roboh. Oleh karena itu, saya selaku warga Pondok Kulon Rt 01/01, Kelurahan Pakuhaji, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, mengingatkan sekaligus meminta kepada pihak pemerintah Kelurahan dan Kecamatan Pakuhaji untuk membantu bapak Janur sekeluarga,” ujarnya.
Boby menjelaskan, bahwa rumah yang tidak layak huni tersebut sudah beberapa kali di foto dengan pihak Rt. Tetapi semua itu sia-sia saja.
“Saya pernah melihat langsung bahwa Rt lama dulu itu selalu foto-foto rumah bapak Janur, tetapi hingga saat ini pun Rt setempat tidak bisa membantunya. Ya paling tidak sampaikan lah kepada pihak pemerintah Kelurahan dan Kecamatan Pakuhaji ada rumah warga yang reyot,” jelasnya.
Boby berharap, kepada pihak pemerintah Kelurahan dan Kecamatan Pakuhaji untuk datang bertakziah ke rumah Janur, guna melihat langsung kondisi gubuk reyot yang dihuninya.
“Ya bapak Janur hanya bekerja sebagai serabutan saja, namanya serabutan kadang dapat duit, terkadang gak dapat, buat makan aja pas-pasan, semoga pihak pemerintah Kelurahan dan Kecamatan Pakuhaji, bahkan pemerintah daerah bisa membantu juga memberikan sebuah rumah yang layak huni untuk bapak Janur,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Nengsih anak dari pasutri Janur dan Siti Samsiyah tersebut mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua masyarakat Kampung Pondok Kulon, atas kepedulian terhadap keluarganya.
“Alhamdulillah ya Allah, masih banyak orang-orang baik dan peduli kepada keluarga saya, kepergian ibunda tercinta membuat saya tak bisa bicara apa-apa. Namun, saya hanya ingin ucapkan kepada semuanya terima kasih selalu membantu dalam segi materi, pikiran, dan tenaga. Doakan ibu saya semoga tenang disana, juga diampuni dosanya, diterima amal ibadahnya. Serta para warga yang berbondong-bondong untuk membantu mulai dari pengurusan jenazah ibu disolatkan hingga di makamkan, semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda amin,” ungkapnya.
Turut hadir dalam Takziah Boby S, Ketua Rt, Rw, Jaro, Tokoh Masyarakat dan Pemuda M Basuni serta Reza, Tokoh Agama, sejumlah warga setempat.
Sebagai informasi, Janur merupakan suami dari Siti Samsiyah (Almarhumah) memiliki dua orang anak wanita yaitu Nengsih dan Salsa usia tiga tahun.
Mereka tinggal di gubuk berdinding bilik reyot yang tidak layak huni dan kumuh, serta nyaris roboh.
(Bandi Badut)