Matapantura.id, Tangerang – Sejumlah warga Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang mengeluhkan bau menyengat dari sebuah pabrik.

H salah satu warga Desa Pisangan Jaya yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, bau menyengat tersebut sudah dua tahun dirasakannya. Namun demikian, dia bersama warga masih menelusuri bau tersebut.

“Selama dua tahun ini saya bersama warga mencoba menahan diri, karena kami memastikan bau menyengat itu berasal dari mana, tetapi pada akhirnya kami pun mendapat bukti yang kuat,” katanya kepada awak media, Senin (30/10/2023).

Lanjutnya, ia juga menuturkan atas hasil penelusuran tersebut dan bukti yang kuat, bau menyengat tersebut berasal dari sebuah pabrik memproduksi oli.

“Dalam hal ini, saya dan warga lainnya melaporkan bau menyengat tersebut kepada pihak Rt setempat untuk dilakukan penindakan oleh pemerintah setempat juga daerah,” tuturnya.

H menyampaikan, sudah berulang kali melaporkan kepada pihak Rt, Rw dan Kepala Desa Pisangan Jaya terkait bau menyengat tersebut.

Untuk itu, pihak pemerintah setempat merespons baik dengan adanya laporan warganya terkait bau menyengat.

“Kami pun melaporkan kepada pihak Babinsa, Bhabinkamtibmas, juga Pemdes Pisangan Jaya, semuanya menampung laporan warga dan segera ditindaklanjuti,” sambungnya.

H menjelaskan, bau menyengat yang berasal dari pabrik oli itu membuat dirinya dan warga lainnya merasakan sesak napas juga batuk – batuk.

“Selain itu, kami juga mengalami sakit pada bagian dada, mual, pusing dan muntah-muntah saat terhirup bau menyengat tersebut,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata H, saat ini dirinya bersama warga melakukan tindakan sebuah tandatangan yang ditujukan kepada pemerintah setempat untuk membantu menyampaikan keluhannya kepada pemerintah daerah maupun dinas terkait.

“Ya semua warga sudah melakukan tandatangan. Kami hanya inginkan kenyamanan dan ketentraman, dengan adanya bau menyengat tersebut sangat menggangu seluruh masyarakat Desa Pisangan Jaya,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia menambahkan, bahwa bau menyengat tersebut mulai pukul 20.00 WIB hingga pagi, tetapi pernah juga selama 24 jam.

“Kemungkinan dari malam hingga pagi itu arah angin ke wilayah kami, tetapi siang dan sore ke wilayah Pasar Kemis,” tukasnya.

“Saya berharap agar pemerintah setempat, daerah, juga dinas terkait untuk segera menindaklanjuti laporan warga yang mengeluhkan bau menyengat dari sebuah pabrik memproduksi oli tersebut, bahkan tanyakan juga terkait perizinan pabrik oli itu bisa beroperasi di kawasan dikatakan pergudangan,” ujarnya.

Sementara itu, Sahri selaku ketua Rt 007/06, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, membenarkan adanya laporan warganya yang mengeluhkan bau menyengat dari sebuah pabrik memproduksi oli

“Benar semua warga pada lapor ke saya, sudah menjadi tugas untuk menampung dan membantu warga untuk menyampaikan kepada Kades Pisangan Jaya,” ucapnya.

Sahri juga mengatakan, keberadaan pabrik oli itu memang sudah lama, namun dirinya tidak mengetahui terkait perizinannya.

“Ya posisi kan berada di wilayah tetangga ya, tetapi dampak baunya itu dirasakan hampir setiap hari, hanya saja bau menyengat tersebut sekitar ada penjadwalan waktunya,” katanya.

Saat ini, masih Sahri, sejumlah warga sudah menandatangani laporan tersebut untuk disampaikan kepada Kepala Desa Pisangan Jaya.

“Semua laporan keluhan warga sudah disampaikan ke pak lurah, dan pak lurah juga sudah membuat surat untuk dilayangkan kepada pihak pemerintah daerah maupun dinas terkait,” bebernya.

Bau Menyengat
Foto: Penampakan asap dari sebuah pabrik.

Sahri juga mengungkapkan, bahwa bau menyengat tersebut dirasakan langsung oleh warganya, sehingga menimbulkan sesak napas dan muntah-muntah.

“Kita berusaha untuk menghindari bau itu namun tidak bisa, karena baunya yang sangat menyengat. Harapan kita, mudah-mudahan pemerintah menindaklanjuti bagaimanapun caranya itu, agar kita bisa lebih nyaman dan tentram juga bisa menghirup udara yang segar,” pungkasnya.

(Bandi Badut)