Matapantura.id – Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan aktivitas pembakaran sampah yang kerap terjadi di sekitar wilayah jalan raya Cirarab, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

R salah satu pengendara motor yang tidak disebutkan identitasnya melintasi jalur tersebut mengatakan, pembakaran sampah itu menghasilkan kepulan asap tebal, bahkan sampai tidak bisa melihat arah jalan.

“Sangat kecewa dengan para pelaku pembakar sampah yang ada di wilayah tersebut, mereka melakukan aktivitas itu tidak bisa memikirkan dampaknya,” katanya kepada awak media, Jumat (25/8/2023).

Lanjutnya, ia juga menuturkan bahwa aktivitas pembakaran sampah diduga sudah sering dilakukan setiap siang dan malam hari.

“Karena rumah saya juga disekitar sini, saya selalu melewati jalur tersebut untuk ke pelelangan ikan. Sering kali melihat aktivitas pembakaran sampah oleh para pelaku usaha limbah, makin lama tambah parah tuh,” tuturnya.

R menjelaskan, bahwa awalnya dirinya beranggapan pembakaran sampah itu hanya sekali saja, namun setelah diamati ternyata sering kali dilakukan aktivitas tersebut.

“Ya saya pikir sih hanya sekali, tapi kok sering dilakukan pembakaran sampah ya. Seharusnya mereka sadar dampak asap hasil pembakaran sampah tersebut, kami para pengguna jalan merasa terganggu oleh aktivitas yang dilakukannya,” jelasnya.

R menyampaikan, kepada pihak pemerintah setempat, kecamatan sukadiri, bahkan DLHK Kabupaten Tangerang perlu melakukan tindakan terhadap oknum pembakar sampah tersebut.

“Saya berharap kepada pihak-pihak terkait harus bersikap profesional dalam melakukan tindakan adanya aduan warga serta para pengguna jalan terkait pembakaran sampah tersebut, bahkan kepada DLHK Kabupaten Tangerang harus tegas terhadap oknum pembakar sampah itu,” ujarnya.

Pembakaran Sampah
Foto: Asap hasil pembakaran sampah.

Di lain waktu, W pengendara roda dua lainnya juga mengatakan bahwa apabila melewati jalur tersebut sangat tidak nyaman, karena banyaknya asap yang sering terhirup anaknya.

“Sangat kecewa ya, mereka demi kepentingan pribadinya hingga membakar sampah, sehingga kami para pengguna jalan tidak nyaman, apalagi terhirup anak saya yang masih balita. Tolonglah pihak pemerintah setempat untuk melakukan sebuah tindakan tegas kepada oknum pembakar sampah itu,” pungkas W kepada awak media, Minggu (27/8/2023).

(Bandi Badut)