Matapantura.id – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori, mendorong Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan pencemaran udara.

Pasalnya, pencemaran udara itu karena sudah menimbulkan masalah kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Hal itu dikatakan Satori dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan pemerintah yang menyepakati asumsi dasar makro, target pembangunan, dan indikator pembangunan yang akan digunakan dalam RAPBN 2024 mendatang.

Dalam rapat yang digelar pada Kamis (31/8/2023) itu, pemerintah diwakili Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).

Satori menyoroti beberapa alokasi RAPBN 2024 untuk mendukung transformasi ekonomi kesehatan sebesar Rp. 186,4 triliun.

Alokasi tersebut antara lain untuk penajaman lokasi dan investasi, percepatan penurunan stunting, penguatan teknologi dan kemandirian farmasi, hingga efektivitas jaminan kesehatan nasional (JKN).

“Barangkali bisa ditambahkan item, seperti meningkatkan kesehatan akibat polusi udara yang terkenal sekarang ini, karena khususnya di DKI Jakarta, sudah meresahkan serta mengganggu kesehatan, terutama penyakit ISPA,” kata Satori.

Senada, anggota Fraksi NasDem lainnya, Fauzi Amro, turut menyoroti anggaran prioritas pemerintah di sektor kesehatan. Menurutnya, bisa ditambahkan poin anggaran untuk meningkatkan pelayanan kesehatan akibat polusi udara.

“Polusi udara khususnya di Jakarta sudah meresahkan serta mengganggu kesehatan, terutama penyakit ISPA,” imbuh Amro.

(Red)