Matapantura.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro hadiri sekaligus membuka acara sosialisasi kebijakan percepatan capaian pendidikan Numerasi sekolah dasar di daerah secara virtual dari Ruang Rapat Pimpinan Kantor Kemendagri, Kamis (27/7/2023).
Hal itu dikatakan oleh Suhajar Diantoro Sekjen Kemendagri, bahwa memacu pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan kemampuan Numerasi para siswa di daerah.
“Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan metode Gampang, Asyik, Menyenangkan (Gasing) yang diprakarsai Prof. Yohanes Surya,” kata Sekjen Kemendagri.
Menurut Suhajar, metode Gasing telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan Numerasi siswa. Hal ini juga diakui oleh para kepala daerah yang telah menerapkan metode Gasing di daerah masing-masing.
“Menurut cerita kawan-kawan para bupati yang telah menerapkan metode ini, mereka pun ikut bergembira dan mereka bangga sekali karena gampang sekali dan asyik. Jadi memang gampang asyik dan menyenangkan,” ujar Suhajar saat membuka acara Sosialisasi Kebijakan Percepatan Capaian Pendidikan Numerasi Sekolah Dasar di Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Pimpinan Kantor Kemendagri, Kamis (27/7/2023).
Oleh karena itu, Suhajar meminta daerah untuk memanfaatkan peluang dengan menerapkan metode pembelajaran tersebut di tempat masing-masing.
“Berdasarakan pengamatan kami, beberapa daerah telah menerapkan metode itu kepada siswanya. Namun, tak sedikit pula daerah yang masih terhambat mengimplementasikannya lantaran terganjal urusan penganggaran,” bebernya.
Suhajar menekankan, metode Gasing merupakan metode yang efektif dalam menunjang kapasitas literasi matematika siswa. Karenanya, dia meminta agar program tersebut dapat terus dijalankan oleh daerah.
“Berdasarkan data yang dikantonginya, saat ini terdapat 12 daerah yang telah tuntas melaksanakan pelatihan metode Gasing. Daerah itu antara lain Kabupaten Kampar, Kolaka Utara, Muna Barat, Halmahera Tengah, Mappi, dan Button. Selain itu juga Kota Banda Aceh, Pekanbaru, Kupang, Ambon, Sorong, dan Jayapura,” ujarnya.
“Saya menyaksikan beberapa daerah yang sangat semangat mengurus ini karena mereka sadar betul tentang kondisi ini, kemampuan Numerasi Indonesia jauh di bawah rata-rata negara lainnya. Matematika sekitar 71 persen siswa Indonesia tidak mencapai tingkat kompetensi minimum matematika,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Suhajar mengimbau daerah untuk membuat terobosan dengan menerapkan metode Gasing pada sistem pembelajaran siswa di daerah. Dia juga meminta daerah agar lebih serius mempelajari metode tersebut, terutama kepada Prof. Yohanes Surya.
Untuk itu, kata Suhajar, diharapkan melalui upaya tersebut kemampuan Numerasi para siswa di daerah semakin meningkat, dan dapat bersaing di skala global.
“Ini harus menjadi concern kita, karena Pak Menteri (Mendagri) dan didorong oleh Pak Luhut (Menko Marves) ingin target-target pencapaian peningkatan Numerasi anak-anak kita ini semakin membaik di daerah. Kami juga sudah menerbitkan Surat Edaran Mendagri No 400.1.7/20097/SJ tentang Percepatan Capaian Numerasi Sekolah Dasar di Daerah, jadi ini harus menjadi perhatian kita,” tandas Suhajar.
(Hapip)