Jakarta, Matapantura.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (Pemda) agar dapat memastikan bahan pangan tersedia dan harganya terjangkau menjelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.
Dia menegaskan, upaya yang dilakukan Pemda ini penting karena capaian pengendalian inflasi secara nasional merupakan agregat dari langkah yang dilakukan pusat maupun daerah.
“Untuk itulah saya kira rapat kali ini terasa istimewa dibanding rapat-rapat hari Senin sebelum-sebelumnya, karena hari ini Bapak Kepala Badan Pangan ini mengundang semua stakeholder, baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujar Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Pasokan & Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 bertajuk ‘SPHP Aman, Ibadah Nyaman’ di Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2024).
Mendagri menjelaskan, dalam mengendalikan inflasi, Pemda didukung oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh masing-masing kepala daerah. Sementara di tingkat pusat, pemerintah juga memiliki Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). Dirinya berharap, setelah mengikuti Rakor yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) tersebut, Pemda dapat segera melakukan rapat dengan semua stakeholder termasuk para pengusaha untuk memperdalam berbagai isu yang dibahas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Mendagri, inflasi pada Februari 2024 secara year on year berada di angka 2,75 persen. Menurutnya, angka ini masih terbilang baik, karena pemerintah menargetkan inflasi pada 2024 berada di angka 2,5 persen, dengan angka paling rendah 1,5 persen dan tertinggi 3,5 persen. Angka tersebut dinilai seimbang karena menguntungkan produsen maupun konsumen.
“Kita harus mencari balance [harga] antara menyenangkan produsen dan juga menyenangkan konsumen, karena negara kita adalah negara yang juga negara memproduksi,” terang Mendagri.
Dirinya juga menyebutkan sejumlah komoditas yang perlu menjadi perhatian semua pihak. Berdasarkan indikator perkembangan harga pada minggu kelima Februari 2024, komoditas yang mengalami kenaikan adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, minyak goreng, dan daging ayam ras. Namun demikian, di masing-masing daerah komoditas yang mengalami kenaikan juga beragam.
Dalam kesempatan itu, Mendagri juga membeberkan daerah dengan inflasi tertinggi. Misalnya di tingkat provinsi, daerah tersebut di antaranya Papua Selatan, Gorontalo, Papua Tengah, Bengkulu, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Lampung.
“Saya juga punya data kabupaten-kabupaten mana yang terendah dan tertinggi, untuk yang tertinggi-tertinggi ini agar koreksi, lihat apa penyebabnya, dan kemudian segera lakukan rapat-rapat dengan Forkopimda untuk menyelesaikan masalah itu,” jelasnya.
(*)