Matapantura.id – Zulfikar salah satu siswa asal Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kabupaten Tangerang jurusan desain komunikasi visual (DKV) bersama regu pramuka melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah.

Dalam rangkaian kegiatan bersih-bersih sampah tersebut dilaksanakan di Kampung Kebon Kelapa Rt 03/04 , Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (23/12/2023).

Zulfikar selaku ketua regu pramuka mengatakan, bahwa kegiatan bersih-bersih sampah yang dilakukan tersebut merupakan program kerja yang ketiga dari pramuka SMKN 5 Kabupaten Tangerang.

“Ada program kerja yang diberikan oleh SMKN 5 Kabupaten Tangerang kepada seluruh anggota regu pramuka yaitu bina diri, satuan, dan bina masyarakat,” kata Zulfikar saat diwawancarai Matapantura.id.

Ia menyampaikan, program kerja pramuka bina masyarakat tersebut langsung membantu warga disekitar untuk membersihkan sampah-sampah dan yang lainnya.

“Alhamdulillah tadi kita membersihkan Masjid As Surur, setalah itu kami melihat banyaknya tumpukan sampah yang ada di kali tepatnya di bawah jembatan. Melihat kondisi itu, saya bersama rekan-rekan langsung bergegas menuju lokasi yang banyak tumpukan sampah,” ucapnya.

Lanjutnya, ia menuturkan, pihaknya meminta izin kepada Rt dan warga setempat untuk membersihkan sampah yang ada di kali tepatnya di bawah jembatan tersebut.

“Awalnya kami meminta izin kepada Rt dan warga setempat, ternyata mereka (rdk- warga) merespon baik kegiatan kami ini. Selain itu warga juga banyak mengeluh dengan aroma yang tidak sedap dari tumpukan sampah itu, setelah kami mendengar keluhan warga dan langsung bergegas membersihkan tumpukan sampah tersebut,” tuturnya.

“Kegiatan bina masyarakat ini yang kedua kalinya dilakukan oleh kami, sebelumnya kami melakukan bersih-bersih sampah di sekitar pantai Tanjung Kait, dan kali ini di Kampung Kebon Kelapa, Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang,” sambungnya.

Menurutnya, tumpukan sampah tersebut berasal dari depan atau jembatan perempatan Jatiwaringin, sehingga saat air kali pasang sampah tersebut terbawa arus dan menumpuk di jembatan itu.

“Setelah saya analisa sampah itu datang dari arah jembatan perempatan Jatiwaringin, melihat kondisi jembatan Pekayon yang kurang tinggi akhirnya sampah menumpuk di bawah atau kolong jembatan, sehingga tumpukan sampah tersebut membendung atau menghalangi sampah yang lainnya,” tukasnya.

Kendati demikian, hal tersebut tidak ada tindakan dari pihak pemerintah setempat, sehingga warga banyak yang mengeluh dengan aroma menyengat dari sampah tersebut.

“Sebelumnya pihak pemerintah setempat seakan-akan tidak peduli, karena tidak ada tindakan terkait pembersihan sampah. Walaupun pergantian kades sudah dilakukan atau yang kemarin pun tidak ada tindakan. Maka dari itu, kami meminta kepada pihak pemerintah desa maupun kecamatan agar bisa bekerjasama dan peduli terhadap lingkungan sekitar, agar warga bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemimpin desa,” ujarnya.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan yang kami lakukan ini bisa memberikan contoh juga motivasi kepada masyarakat dan lainnya untuk bisa peduli terhadap lingkungan, hal terkecil inilah yang harus terus kita laksanakan guna menciptakan suasana serta lingkungan yang indah,” imbuhnya.

Sampah
Bina masyarakat.

Sebagai informasi, adapun regu pramuka SMKN 5 Kabupaten Tangerang terdiri dari Zulfikar, Melvin, Zenriko, Siti Hawa, Putri Novitasari, Candra Iskandar, Caca dan Sari.

(Bandi Badut)