Kabupaten Tangerang – Maraknya kabel-kabel jasa penyedia internet (JPI) membuat warga Kampung Lagoa, Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang resah.

Pasalnya, kabel-kabel JPI tersebut berada di atas rumahnya yang terlihat semrawut dan box WiFi itu menumpang di tiang listrik milik PT. PLN tanpa adanya imbauan keselamatan.

“Saya mah gak tau kenapa itu kabel-kabel WiFi pada semrawut di atas rumah saya, itu sih sangat meresahkan dan mengganggu kenyamanan ya,” kata warga Kampung Lagoa, yang enggan disebutkan namanya, kepada wartawan, Senin (22/7/2024).

Ia menyampaikan, bahwa pihak penyedia jasa internet tersebut seharusnya izin terlebih dahulu kepada pihak RT, warga dan PT PLN.

“Ya walaupun udah di pasang itu box WiFi di tiang listrik, harus nya ada basa basi permisi atau kata maaf lah karena kabel-kabel WiFi pun melewati jalur atap rumah warga. Tetapi pihak pengelola jasa penyedia internet itu gak ada basa basinya, udah gitu namanya kabel kan takutnya nanti pada putus terus jatuhnya ke atap rumah saya atau warga juga kan,” ucapnya.

Ia berharap, pihak pengelola JPI tersebut bisa bijaksana dalam mengembangkan usahanya. Terlebih lagi, menyangkut keamanan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat Kampung Lagoa, Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk.

“Ya dia yang paling ngerti tentang internet, saya mah hanya mengingatkan kalau kabel-kabel itu semrawut dan pastinya kalau ada yang putus ke atap rumah saya,” ujarnya.

Sementara itu, wartawan matapantura.id mencoba mengkonfirmasi Nandang selaku Ketua RT Kampung Lagoa mengenai perizinan lingkungan sekitar. Namun demikian, dia mengatakan bahwa pihak pengelola tidak ada izin kepadanya (rdk- Ketua RT).

“Gak ada pak, tapi ke warga langsung yang membutuhkan,” kata Nandang Ketua RT Kampung Lagoa, Desa Kedung Dalem, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

Ia menambahkan, dirinya tidak mengetahui pasti pengelola JPI itu. Tetapi menurutnya pihak pengelola jasa penyedia internet tersebut tinggal di Kampung Margasari, Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

“Saya juga gak tau, yang saya tau orang Margasari, itupun yang sering ketemu di lapangan,” sambungnya.

Hingga berita ini ditayangkan, wartawan matapantura.id masih mencoba untuk mengkonfirmasi pihak pengelola jasa penyedia internet tersebut.

(Tim/rdk)