Jakarta – Aksi tawuran kerap terjadi diberbagai daerah dan yang terlibat dalam tawuran itu tentunya dari kalangan remaja. Namun demikian, pihak kepolisian terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Maka dari itu, pihak kepolisian terus menerus melakukan pencegahan dan penangkapan terhadap para remaja yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
Dalam hal ini, pembinaan pun terus dilakukan oleh sejumlah kepolisian terhadap para remaja yang terlibat dalam aksi tawuran. Seperti halnya Kapolsek Matraman Kompol Suprasetyo, pihaknya bersama jajarannya memberikan pembinaan dan pengajian rutin terhadap anak remaja yang terlibat tawuran.
Dalam pembinaan dan pengajian rutin itu dilakukan di Mushola Polsek Matraman, Jakarta Timur, pada Kamis (17/10/2024).
Kapolsek menjelaskan, kegiatan pembinaan tersebut bertujuan membuat para pelaku tawuran jera akan perbuatan yang melanggar hukum.
Tak hanya itu, diharapkan para pemuda yang ada di wilayah Matraman tidak melakukan aksi tersebut, agar tidak berurusan dengan pihak yang berwajib.
“Terhadap remaja yang terlibat tawuran ini, dilakukan pembinaan di Mushola yang diisi dengan sholat Maghrib berjamaah dilanjutkan tausiah oleh ustad Fahrurrozi,” tuturnya.
Ia mengatakan, remaja yang terlibat tawuran diberikan pembekalan dan renungan hati terkait dengan apa yang mereka lakukan yang bisa sangat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Pihak Kepolisian berharap pencegahan aksi tawuran di masyarakat bagi lingkungan keluarga mempunyai peran penting. Karenanya orang tua diminta untuk peduli terhadap pergaulan anaknya agar menghindari kenakalan remaja yang bisa merugikan masyarakat,” sambungnya.
Dia menegaskan bahwa guna memberikan efek jera kepada para remaja tersebut, pihaknya pun memanggil para orang tua dari remaja yang berhasil diamankan itu agar tidak mengulangi perbuatannya.
*