Jakarta, Matapantura.id – Perayaan hari raya merupakan momen yang dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Jaksa Agung ST Burhanuddin senantiasa meningkatkan kualitas silaturahmi  dengan segenap tim media Puspenkum.

Diruang kerjanya, Jaksa Agung ST Burhanuddin bersama segenap tim media Puspenkum berbincang santai dan menyampaikan selamat kepada seluruh warga Adhyaksa yang beragama Hindu atas perayaan hari raya Galungan, Kuningan, serta Nyepi Tahun Baru Saka 1946.

Secara bersamaan setelah menyepi, umat Islam juga menyambut bulan suci Ramadan. Bagian yang paling indah di belahan dunia ini yaitu Indonesia.

“Kita diberikan kesempatan untuk saling menguatkan toleransi antar agama. Kebersamaan yang seperti ini hanya ada di Indonesia,” ucapnya, pada Jumat (8/3/2024).

Jaksa Agung Burhanuddin menekankan momen perayaan tersebut bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi untuk melakukan refleksi diri dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun di masyarakat.

Selain itu, menyinggung kenaikan harga pangan akibat bencana alam dan kebutuhan hari raya, Jaksa Agung menegaskan bahwa Kejaksaan akan menurunkan aparaturnya untuk memantau dan melaporkan inflasi di daerah masing-masing. Hal itu dilakukan agar langkah antisipasi dapat diambil dengan cepat.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar momentum hari raya tidak digunakan untuk foya-foya, melainkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

“Oleh karenanya, Jaksa harus rajin ke masyarakat untuk mendengar jeritan mereka, sehingga sebagai Aparat Penegak Hukum itu tidak semuanya melulu soal hukum. Dengan turut serta memberikan sumbangsih kesejahteraan kepada masyarakat, itu menjadi bagian dari antisipasi/pencegahan penegakan hukum di masyarakat,” ujar Jaksa Agung.

Pada kesempatan ini, Jaksa Agung Burhanuddin secara khusus mengucapkan,”Selamat Hari Raya Galungan, Kuningan, dan Nyepi bagi umat Hindu, serta Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi umat Islam. Jadikan momentum ini untuk saling menghormati, menghargai, mempererat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,” pungkas Jaksa Agung.

(rls)