Tangerang, Matapantura.id – Diduga adanya kecelakaan dalam kegiatan studi tour yang menewaskan sejumlah pelajar maupun luka-luka, sehingga hal tersebut membuat Kemendikbud mengeluarkan surat edaran (SE) larangan giat studi tour di tiap-tiap sekolah.
Tak hanya itu, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Banten juga mengeluarkan surat edaran (SE) tentang larangan giat studi tour di tiap-tiap sekolah yang ada di Provinsi Banten.
Namun demikian, hal itu membuat beberapa wali murid angkat bicara terkait surat edaran tersebut, pihak sekolah Mutiara Bangsa tetap memberangkatkan siswa-siswinya untuk studi tour ke Bandung dengan biaya Rp. 900.000 per siswa.
“Faktanya masih ada sekolah yang disinyalir tidak mengindahkan surat edaran tersebut, seperti SMP Mutiara Bangsa yang tetap memberangkatkan studi tour malam hari tadi (24/5),” ucap salah satu wali murid yang tidak disebutkan identitasnya.
Hal senada diungkapkan inisial AN salah satu wali murid,”Anak saya ikut dalam studi tour tersebut dan ini kesannya disinyalir terlihat seperti memaksakan, sebab apabila tidak ikut disinyalir kemungkinan biaya hanya akan dikembalikan setengahnya saja,” ungkapnya.
Di lokasi yang berbeda, paman dari salah satu wali murid menuturkan, hal tersebut sangat disayangkan, diduga adanya pengembalian uang setengahnya apabila tidak mengikuti kegiatan studi tour.
“Ini sangat disayangkan bang, karena tadinya ponakan saya tidak akan ikut tapi pihak sekolah menjawab mungkin disinyalir hanya akan mengembalikan setengahnya, ini diduga kemungkinan sama dengan memaksa, padahal kami ini bukan wali murid yang banyak uang bang,” tuturnya.
Sementara itu, Arief Firdaus ketua BPK GPS Banten menyampaikan “Ini sudah menabrak aturannya apapun alasannya Disdik Kabupaten Tangerang harus segera menindak karena kita sama-sama tau tanggal 8 kemarin edaran tentang larangan studi tour sudah disebar. Selain itu, ini juga menabrak aturan Kemendikbud Nomor 14 Tahun 2023 yang mana pihak sekolah tidak boleh melibatkan komite sekolah ataupun wali murid untuk kegiatan kesiswaan,” tegasnya kepada awak media.
Hingga berita ini diterbitkan belum, wartawan masih mencoba konfirmasi ke pihak sekolah terkait kegiatan studi tour, juga masih menunggu klarifikasinya.
(rls)