Kabupaten Tangerang – Beredar luas baner sepasang bakal calon Bupati Mad Romli dan bakal calon Wakil Bupati Tangerang Irvansyah Asmat tidak mencantumkan logo partai politik berlambang pohon beringin (Golkar), melainkan hanya PDIP dan PPP. Pengamat menilai, Mad Romli marah dan putus asa untuk mendapatkan rekomendasi Golkar.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, bahwa baliho atau banner dalam politik merupakan sebuah komunikasi politik atau pesan yang akan disampaikan pemilik banner atau figur politik kepada masyarakat. Mulai dari visi, misi dan identitas diri secara singkat.

“Pertama komunikasi lewat baliho itu kan komunikasi politik, pesan politik yang berisikan jelas tentang figur, visi dan misi serta sebagainya jadi pesan. Itu harusnya pasti disengaja dan memang memberikan sebuah tujuan,” kata Adib Miftahul kepada awak media, Sabtu (20/7).

Lanjut Adib, saat ini muncul dan beredar luas banner atau baliho pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Romli Irvansyah. Namun, dalam baliho atau banner tersebut tidak dicantumkan partai berlambang beringin (Golkar). Yang notabenenya partai politik tersebut, merupakan partai dimana Mad Romli bernaung saat ini sebagai Ketua DPD Kabupaten Tangerang.

Tetapi, dalam baliho atau banner tersebut yang dicantumkan hanyalah logo partai PDIP dan PPP saja. Maka dari itu, Adib menilai Mad Romli terkesan telah putus asa mengharapkan rekomendasi dari partai politik Golkar, yang tidak kunjung dikeluarkan untuk dirinya.

“Kalau misalnya baliho-baliho itu tidak berisikan partai Golkar. Mungkin Mad Romli telah putus asa mendapat rekom Golkar, karena memang sampai hari ini Golkar sendiri tidak kunjung memberikan rekomendasi mutlak di Pilkada Kabupaten Tangerang,” katanya.

Adib juga menilai, tanpa adanya logo partai berlambang pohon beringin (Golkar) dalam banner atau baliho dirinya. Menunjukan, rasa kemarahan Mad Romli sendiri terhadap Golkar, yang merupakan partai yang dia pimpin di Kabupaten Tangerang selama ini. Tetapi, rekomendasi itu tak kunjung diberikan kepadanya. Ditambah lagi, pada Sabtu (6/4/2024) lalu. DPP Golkar tidak hanya memberikan surat tugas kepada Mad Romli seorang, tetapi kepada dua kandidat lainnya, yaitu Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah.

“Ini juga bisa jadi merupakan bentuk kemarahan Mad Romli kepada Partai Golkar. Kenapa bisa saya katakan demikian, karena dia Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang, tetapi rekomendasi tak kunjung diberikan. Bahkan, dalam surat tugas dirinya Mad Romli bukanlah kandidat satu-satunya yang diusulkan DPP Golkar. Saya kira wajar-wajar saja kalau dia marah begitu, seperti kira-kira yang tergambar dalam baliho itu,” tukasnya.

Adib juga menilai, banner Mad Romli yang saat ini tidak menampilkan logo partai Golkar. Dikarenakan bakal calon Bupati Tangerang Mad Romli itu, kini sudah tidak memerlukan partai Golkar lagi. Karena merasa percaya diri akan mendapatkan tiket atau rekomendasi dari PDIP dan PPP.

“Atau yang terakhir, mungkin Mad Romli merasa bahwa dirinya sudah tidak perlu lagi untuk mendapat rekom atau tiket dari Partai Politik Golkar. Karena merasa percaya diri telah mendapat tiket dari PDIP dan PPP untuk mendaftar ke KPU dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 mendatang,” tutup Adib.

Sementara itu, Bakal Calon Bupati Tangerang, Mad Romli dan Bakal Calon Wakil Bupati Tangerang, Irvansyah Asmat tidak memberikan komentar apapun saat dikonfirmasi oleh wartawan.

(rls)