Matapantura.id – Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar hadiri sekaligus membuka acara Tangerang Mangrove Jazz Festival (TMJF) bertempat di Wisata Ketapang Urban Aquaculture (KUA), Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (9/9/2023).

Acara TMJF tersebut bertujuan untuk untuk mengenalkan komunitas musik jazz dan masyarakat lainnya terhadap mangrove.

“Kita ingin memperkenalkan atau mempromosikan mangrove tersebut kepada semua kalangan masyarakat baik di dalam Tangerang maupun luar Kabupaten Tangerang,” kata Zaki kepada awak media.

Selain itu, kata Zaki, ada beberapa desa di Kabupaten Tangerang yang akan ditata seperti Desa Ketapang nantinya dan berikutnya di kawasan PIK 2 ada festival jazz.

“Sebelumnya pada tahun 2014, kami melakukan langkah untuk penataan dibeberapa titik pesisir pantai, sedangkan Kabupaten Tangerang juga memiliki pantai yang kurang lebih 52 kilometer dan beberapa persen nya terlihat kurang bagus,” sambungnya.

Zaki menuturkan, tanaman mangrove juga berfungsi untuk mencegah terjadinya abrasi, serta mengembalikan kualitas air menjadi bersih. Tak hanya itu, pihaknya pun mempersiapkan beberapa tambak sebagai tempat uji coba.

“Ada ikan yang dari awal hingga saat ini masih diberdayakan, sekarang ini banyak udang yang bermunculan di tanaman mangrove sendiri. Ini merupakan bukti bahwa manfaat tanaman mangrove bisa menjadi kehidupan juga bagi mahkluk hidup lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, kurang lebih ada 15 hektare mangrove di kawasan Ketapang Urban Aquaculture yang sudah ditanam di Desa Ketapang tersebut, tetapi 10 hektare nya masih dalam proses pembibitan dan pengembangan.

“Kita kembali lagi terkait polusi udara ya, apabila kita bisa menanam mangrove sudah pastinya bisa menangani polusi udara di Pantura ini,” tukasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) Mitra Kerta Raharja (MKR) Deni Riyanto mengatakan, destinasi wisata mangrove ada berkat Pemkab Tangerang yang telah mengkonservasi hutan mangrove.

“Kehidupan nelayan dan masyarakat saat ini jauh lebih baik dibanding yang dulu, sanitasi juga air bersih bisa didapatkan, lingkungan baik, sehingga ekonomi warga semakin sejahtera di banding sebelum di konservasi oleh Pemkab Tangerang,” kata Deni Riyanto selaku Direktur Utama (Dirut) Mitra Kerta Raharja (MKR) pengelola wisata mangrove.

Deni menambahkan, Pemkab Tangerang juga telah membangun tempat tinggal, dermaga, toko-toko untuk para nelayan Desa Ketapang.

“Nelayan disini sebelumnya hanya bisa melaut pada waktu tertentu saja, tapi sekarang mereka bisa melaut kapan saja, terus tersedia tempat penjualan ikan dan toko-toko nelayan yang menjual produk dari hasil tangkapan mereka,” bebernya.

Oleh karena itu, masih Deni, Pemkab Tangerang merubah perekonomian masyarakat Desa Ketapang sekaligus pemikiran untuk bisa bersama-sama berkembang.

“Rencana kedepannya nanti, akan membuat atau mempersiapkan tempat penginapan, tetapi wisata mangrove ini belum ada satu tahun ya setelah pihak Pemkab Tangerang menyerahkannya kepada kami,” ungkapnya.

TMJF
Bupati bersama jajarannya dan Dirut PT MKR.

Sementara itu, Sendy Kassandra Nazar, Danwshine selaku Promotor Tangerang Mangrove Jazz Festival mengatakan, pihaknya bersama Pemkab Tangerang merasa bangga juga bahagia.

“Tentunya kami bersama Pemkab Tangerang merasa sangat bangga sekaligus senang sekali dengan adanya inisiatif kegiatan Tangerang Mangrove Jazz Festival ini, inisiasi ini tentunya digagas dari rasa ingin kembali membangkitkan kesadaran positif masyarakat umum, khususnya anak muda yaitu dengan meningkatkan kepedulian akan lingkungan hidup,” ucapnya.

Ia menyampaikan, acara tersebut merupakan kegiatan positif untuk memberikan edukasi juga kepada kalangan masyarakat dan komunitas musik jazz terkait mangrove.

“Ya bang Zaki kan suka musik, jadi kita bersinergi dengan komunitas musik lainnya juga, dengan tujuan untuk peduli dengan lingkungan, serta edukasi mangrove,” pungkasnya.

TMJF
Istimewa.

Ia berharap, event seperti ini menjadi rutinitas tahunan, juga senantiasa memberikan motivasi kepada generasi muda serta lainnya untuk cinta terhadap lingkungan.

“Semoga tahun depan kami bisa hadir untuk gelar acara seperti ini lagi, lebih meriah dan besar lagi,” imbuhnya.

(Bandi Badut)